PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AHLI MADYA K3 KONSTRUKSI – POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Jakarta, 21 November 2019. Politeknik Negeri Jakarta dan DPP ASTEKINDO bekerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan “Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi” yang dilaksanakan di Kampus Politeknik Negeri Jakarta pada tanggal 18 – 21 November 2019. Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam Program Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tahun Anggaran 2019 dari Direktorat Kelembagaan Kementerian Ristek Dikti. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada dosen-dosen pada pendidikan vokasi terhadap pengetahuan K3 Konstruksi.
DPP ASTEKINDO sebagai asosiasi profesi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi memiliki tugas dalam melakukan pembinaan terhadap anggota yaitu tenaga kerja di bidang konstruksi baik tenaga terampil maupun tenaga ahli konstruksi. Untuk itu dalam rangka pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi bagi dosen-dosen pendidikan tinggi vokasi di lingkungan Politeknik Negeri Jakarta tersebut maka terlebih dahulu diberikan pembekalan berupa materi yang terkait dengan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Melalui pembekalan tersebut diharapkan para peserta dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan terutama pengetahuan yang dibutuhkan sesuai dengan Standar Kompetensi yang dipersyaratkan untuk menjadi Ahli Madya K3 Konstruksi sedangkan untuk uji kompetensi dilaksanakan berdasarkan Skema Sertifikasi Profesi yang ditetapkan oleh Lembaga Pengembanga Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). Materi pembekalan yang diberikan kepada peserta terdiri dari Peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah terkait dengan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), Dasar-dasar K3, K3 Pekerjaan Konstruksi, Manajemen Risiko pada Pekerjaan Konstruksi, Pertolongan Pertama pada Kecelakaan, Alat Pelindung Diri dan Bahaya Kebakaran.
Melalui Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi ini diharapkan akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pada dosen dan diharapkan output dari kegiatan ini nantinya adalah dapat menjadi masukan bagi dunia akademisi untuk menjadikan muatan K3 konstruksi ke dalam kurikulum dan pembelajaran kepada para mahasiswa. Sebagaimana kita ketahui bahwa dunia konstruksi nasional saat ini implementasi K3 belum menjadi budaya dalam pelaksanaan kegiatan di proyek-proyek konstruksi.
Rentetan kecelakaan pada proyek-proyek konstruksi belakangan ini merupakan indicator bahwa penerapan K3 Konstruksi belum dilaksanakan secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya penerapan K3 sejak dini adalah melalui program pendidikan yaitu melalui kegiatan pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi. Melalui pendidikan inilah diharapkan lulusan perguruan tinggi yang akan masuk ke dalam dunia kerja telah memiliki bekal yang cukup dan kesadaran akan pentingnya penerapan K3 Konstruksi yang tinggi. Sehingga diharapkan dalam praktek kegiatan di tempat kerja nantinya telah memiliki semangat dan kesadaran untuk melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dengan lebih baik lagi. (IPW)
